Selamat datang di blog resmi SMPN 38 Surabaya | Hijaukan lingkungan kita dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Ayo berlomba - lomba menjadi yang terbaik | Kirim kritik dan saran anda lewat email dengan cara klik disini
Anda sedang menggunakan template v2 Beta 4

Senin, 04 Juni 2012

Hasil UN SMP Reguler Kalahkan RSBI



SURABAYA (seputar indonesia)– Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dengan berbagai fasilitas mewah ternyata tak menjamin bakal diikuti prestasi membanggakan. Hasil ujian nasional (UN) SMP/MTs se-Jatim 2012 menjadi buktinya.


Dari 57 RSBI di Jawa Timur hanya dua siswa yang bisa bersaing dengan siswa SMP Reguler dalam 10 besar peraih hasil UN tertinggi se-Jawa Timur. Mereka adalah SMPN 1 Surabaya dan SMPN 26 Surabaya. Kedua RSBI ini bisa bersaing dengan sekolah reguler dalam UN tingkat SMP. Untuk SMPN 26 Surabaya masuk peringkat kedua dalam kategori siswa peraih nilai tertinggi se-Jatim,SMPN 26 ini diwakili Audi Wira Pradhana dengan nilai Bahasa Indonesia 10.00, Bahasa Inggris 9,80,Matematika 10.00, dan IPA 10.00.

Jadi total nilai untuk perwakilan SMPN 26 ini sejumlah 39,80. Sedangkan SMPN 1 Surabaya yang sudah berstatus RSBI menempati peringkat delapan. Sekolah ini diselamatkan oleh siswanya bernama Gilda Hartecia dengan nilai Bahasa Indonesia 9,80, Bahasa Inggris 9,60, Matematika 10,00, dan IPA 10,00. Untuk RSBI lain tidak bisa bersaing dengan sekolah- sekolah reguler di Jawa Timur. ”Memang RSBI tidak banyak yang mendapatkan nilai tinggi dibandingkan sekolah reguler, tetapi penilaiannya tidak bisa seperti itu,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Harun kemarin.

Harun mengatakan,ukuran keberhasilan tidak bisa ditentukan dengan keberhasilan sekolah reguler mengungguli RSBI. Karena jumlah RSBI tidak sebanyak jumlah sekolah reguler. Jadi,secara umum parameter yang bisa dipergunakan adalah nilai rata-rata UN dengan jumlah lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi (PT).

Meski demikian, Mantan Kepala Disbudpar Jatim mengakui, belum berhasilnya RSBI bersanding dengan sekolah reguler bisa di sebabkan berbagai persoalan, misalnya beban pelajaran yang ditanggung RSBI lebih banyak dari sekolah reguler. “Bisa saja di RSBI terlalu banyak beban pelajaran. Itu yang membuat nilai belum tinggi,”beber Harun. Pejabat yang mendapatkan skor tertinggi dalam pemerintahan dari Gubernur ini mengaku, jika melihat SDM yang ada,keberadaan RSBI tetap harus dipertahankan.

Sebab, peningkatan pendidikan di Jatim semakin merata dengan adanya status RSBI. ”Disini ada persaingan yang berakibat sekolah berlombat-lomba menjadi terbaik,”ungkap dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengatakan, pihaknya sangat menghormati hasil prestasi yang diperoleh Surabaya. Sebab, RSBI yang berada di Surabaya berani bersaing dan menunjukan nilai terbaik dalam UN. ”Saya sangat bersyukur, lihat saja ada dua RSBI di Surabaya masuk sepuluh besar. Inikan sangat membanggakan, ”katanya.

Meski demikian, mantan Kepala Bappemas Surabaya ini masih belum puas dengan fakta pendidikan di Surabaya. Namun dia berusaha menyikapinya secara bijak. Ia yakin tahun depan bisa menjadi lebih baik.”Saya yakin bisa lebih baik.Saya ini kan baru tiga bulan menjabat di sini,” ungkapnya.

Untuk itu, saat ini dirinya mulai memetakan sekolah-sekolah untuk mengetahui potensi masing-masing sekolah. Dengan begitu, keunggulan dari masing-masing sekolah bisa diketahui dan dipertajam. arief ardliyanto

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More